Lambe Kritik Negriku
Aku beruntung tinggal di Negara ini, semua hal bisa di komentari, rakyat begitu bebas! Tentu, kan negara demokrasi ya meskipun oleh para penganut ekstrimis di bilang thoghut sih, iya, Khawarij yang ngamukkan itu yg mengatakan. Negeriku ini negeri yang kaya segalanya, termasuk oknum oknum tukang bacotnya.
Aku tak sekalipun mengatakan kritik itu salah, karna akupun juga masih sering melakukannya. Kau tahu, di negeri dagelan ini banyak sekali ahli kritik, namun kritik mereka tidak diimbangi dengan pengetahuan komprehensif mereka suka saja mengkritik, apalagi yg masih hangat diberitakan.
Tidak sekali duakali mereka mengkritik petinggi tapi dengan cara merubah fotonya disandingkan dengan binatang atau diedit dengan suatu lambang yang dilarang. Lalu, saat ditangkap, berteriak "saya di dzhalimi Pemerintah anti kritik, anti Islam, anti Ulama, Allahuakbar!".
Yang lebih membuatku miris mereka tidak tahu apa yg sebenarnya mereka kritik, dalam hatinya berujar " ah! Ini tidak sesuai dengan pandanganku," terus saja begitu, mbok ya jembar gitu loh mas mikirnya. Andai saja negeriku ini seperti negeri Padang Pasir itu, yang apabila ada kritik dalam dakwah langsung ditangkap dan diadili, pasti negeri ini akan sangat ngeri,dan akupun berharap negeriku tidak seperti negeri Asal Kebab, ya....
Seperti persoalan mata uangnya yang baru baru ini merosot, banyak kritik dari berbagai pihak, -+300-an manusia yang mengkritik itu semua, dan kini pemerintah disana sedang mencari siapa saja orang* dan siap mengadili mereka, duh takut ya, dan banyak lagi contoh lainnya cari saja sendiri masak semuanya harus kusuapi!. Karena cuma di negeri ini mencaci, menghakimi bahkan merundungi itu bebas sekali!
Ayo tinggal dinegeriku, biar bisa jadi tukang bacot sepertiku
(Oleh: Devi Retniasih AFI/17)

Komentar
Posting Komentar